Alur Hidupku · Keluarga

Emakku di sana…

Emak, senandung cinta ini sungguh tulus untukmu. Mudah-mudahan Engkau selalu merasakan. Meski kadang mulut ini berucap kasar, nyengak, ato apa pun yang sering kau kritikan untuk sifat jelekku, tetapi sungguh diri ini selalu mencoba berubah. Mungkin Kau juga merasakan perubahan itu. Emak setiap kali mulut ini berucap dengan nada kasar, karena entah cape sepulang ngantor (masa PKL). Tapi diri ini kadang menyesal. Seharusnya aku tak pantas berbicara seperti itu.

Engkau sungguh berhati surga..

Sepulang PKL  engkau selalu menyiapkan teh manis hangat untukku, mungkin kau tau kalau aku terasa capek. Tak lupa jajanan sisa jualan pun dihidangkan. Ku letakkan tas, ganti baju koko karena maghrib sudah berkumandang selama di perjalanan pulang. Langsung ku tancap minuman hangat itu, makan kue itu sedikit, dang langsung ke masjid depan rumahku.

Sepulang dari masjid, makan malam sudah tersedia di tikar depan TV. Aku panggil “mak- mak…” oh ternyata dia sedang sholat…yasudah aku makan duluan…setelah itu emak biasanya nyusul makan.

Emak selalu menanyakan, mau mandi sekarang atau entar…Air hangatnya udah dia sediakan. Batinku emak emang sayang banget sama aku…

Malam-malam sambil menonton TV, kadang aku meminta pijat dengan alasan cape..Begitulah tangan emak  sambil memijat-mijat dari kepala sampai kaki sembari menonton TV.

Mengeluh pun pernah aku lontarkan karena senin sampai jumat habis subuh aku harus mandi (emak pun sudah menyiapkan air hangat), jam 6 pagi harus berangkat naek sepeda yang cukup jauh karena motor ada di kakak. Pulang jam 6 sore…Emak pun hanya senyum dan bilang gitu aja cape.. Emak tiap hari harus bersepeda bolak balik untuk jualan…sabar tho…Mulutku manyun dan terdiam…

Emak-emak….
Kau memang wanita yang luar biasa…Kau tidak hanya sebagai ibu yang lembut, tetapi juga sebagai ayah yang kuat. Sejak meninggalnya Bapak, meski aku tau kau sangat bersedih cukup lama…tapi engkau tetap teguh. Engkau selalu penuhi kebutuhan aku, hidupku di kampus, dsb. Begitu juga dengan kakak2ku…aku sangat bersyukur kepada Allah yang telah hadirkan dia sebagai emakku.. Aku bangga ma emak, orang-orang pun heran, kenapa emak bisa begitu hebat, sedangkan orang lain pun yang masih lengkap ayah ibu, tidak bisa seperti emak.. (Allah memang adil)

Saat diriku harus kembali ke kampus…

Wajahnya pun berbeda, terdiam dan tanpa banyak bicara, air mata tak bisa dibendung lagi..emak mengapa kau menangis, kataku. Aku tau apa yang emak rasakan..Emak harus sendiri lagi. Sepi lagi…tanpaku

Emak pun bilang kalau sebenernya marah-marah dia ke aku saat bersama, krn ia sayang ke aku…Tak dijelaskan pun aku udah tau (batinku), sebab kebanyakan marah dia karena gara-gara aku. Budhe yang duduk di sebelah mamak bilang “udah jangan buat Mus sedih, bentar lagi juga pulang”, emak bilang sebenarnya dia gak mau nangis tapi gak tau,,kenapa masih saja menangis..

Hati ini langsung bergetar, mata pun mulai berkunang kunang, ku tahan jangan sampe menangis. Diri mencari pelarian dengan mengotak atik hp entah apa yang sedang aku pencet.

Emak pun selalu berharap agar aku ditempatkan di Purworejo ato mana pun yang bisa di laju dari rumah. Karena memang dia ingin aku yang nemenin. Dia ingin aku yang menempati rumah itu, karena memang kakak2ku sudah gak mungkin di rumah itu. Aku juga cuma bisa berdoa, semoga Allah mengabulkan..Selanjutnya dia ingin agar aku setelah beberapa tahun kerja, langsung cepat menikah. Dia gak pengin aku menikah tanpa bapak dan emak. Tapi…satu hal yang pengin aku capai sebelum menikah, aku harus sarjana..Ya Allah, mudah-mudahan emakku diberi umur panjang, sampe putu, buyut, dst….aamiin..

Emak, doaku untukmu, Doamu untuk anak2mu…

Leave a comment